5 Rukun Umroh: Syarat, Tata Cara dan Hikmahnya

rukun umroh

Rukun umroh adalah tahapan ibadah yang wajib dilaksanakan secara berurutan agar sah sesuai syariat Islam. Dimulai dengan niat ihram dan mengenakan pakaian khusus, dilanjutkan dengan tawaf tujuh kali mengelilingi Ka’bah, kemudian sa’i antara Bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh putaran, dan diakhiri dengan tahallul berupa mencukur atau memendekkan rambut.

Setiap rukun umroh memiliki makna dan aturan yang harus dipatuhi agar ibadah umroh berjalan lancar dan diterima. Kenali rukun umroh dengan benar bersama Alsha Tour untuk pengalaman ibadah yang maksimal dan mabrur. Artikel ini kami kutip dari kitab Safinah An-Najaa yaitu Kitab yang menjelaskan rincian rukun umroh.

Memahami Rukun Umroh

Rukun dalam konteks ibadah adalah elemen-elemen penting yang harus dipenuhi agar umroh dianggap sah. Ada perbedaan antara rukun, wajib, dan sunnah. Rukun adalah komponen yang tidak bisa ditinggalkan, sedangkan wajib dan sunnah memiliki tingkat kepentingan yang berbeda.

Penetapan rukun umroh bertujuan untuk memberikan panduan jelas kepada umat Islam dalam melaksanakan ibadah ini dengan benar. Agar dapat menyelesaikan rukun umroh dan berangkat ke Tanah Suci anda dapat membaca doa agar bisa umroh yang sudah banyak diamalkan oleh orang-orang.

Rukun umroh ada 5 yaitu Ihram, Thowaf, Sa’i, Tahallul dan Tertib. Anda perlu mengetahui bagaimana cara melaksanakan rukun-rukun umroh, bacaan do’anya serta sunnah yang terkandung dalam setiap rukun dan bisa anda praktekan.

Rukun Umroh dan Pelaksanaannya

Umroh merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim yang mampu. Ibadah ini terdiri dari serangkaian ritual yang dilakukan di Masjidil Haram, Makkah. Bagi Anda yang berencana untuk melaksanakan umroh, berikut adalah tata cara umroh sesuai rukun umroh:

1. Ihram

Ihram umroh adalah niat dalam hati untuk menjalankan ibadah umroh. Niat umroh ini termasuk dalam hukum rukun umroh, maknanya apabila ditinggalkan maka tidak sah umrohnya dan niat tersebut sunnah untuk dilafazhkan.

Dalil Ihram Umroh

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ

Artinya: “Sesungguhnya amalan itu bergantung kepada niat”. (HR. Bukhori dan Muslim)

Lafazh Niat Umroh Yang Sempurna

((نَوَيْتُ العُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهَا لِلَّهِ تَعَالَى ، لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ بِعُمْرَةِ)).

((اللَّهُمَّ لَكَ أَحْرَمَ نَفْسِي ، وَشَعَرِي ، وَبَشَرِي ، وَلَحْمِي ، وَدَمِي

، اللَّهُمَّ إِنِّي نَوَيْتُ العُمْرَةَ ، فَأَعِنِّي عَلَيْهَا ، وَتَقَبَّلُهَا مِنِّي اللَّهُمَّ مَحِلِّي حَيْثُ حَبَسْتَنِي.

Artinya: “Aku niat umroh dan berihram dengannya semata-mata karena Allah, aku memenuhi panggilan-Mu ya Allah untuk umroh”.” Ya Allah, untuk-Mu ihram dari jiwaku, rambutku, kulitku, dagingku, dan darahku, ya Allah, sesungguhnya aku niat akan melakukan ibadah umroh, maka bantulah aku dalam melaksanakannya, dan terimalah amalan ini dariku”.” Ya Allah, aku bertahallul di mana saja aku terhalangi (untuk menyelesaikan ibadah umroh)”.

2. Tawah

Tawaf adalah salah satu rukun umroh dengan cara mengelilingi Ka’bah dan dilakukan setelah niat ihram umroh serta boleh ditunda sampai kapanpun, akan tetapi tidak boleh melakukan sa’i dan mencukur rambut terlebih dahulu kecuali setelah selesainya thowaf.

Dalil dan Keutamaan Tawaf

Tawaf merupakan rukun umroh yaitu berdasarkan firman Allah:

وَلْيَطَّوَّفُوْا بِالْبَيْتِ الْعَتِيْقِ

Artinya: “Dan hendaklah mereka thowaf dengan mengelilingi Ka’bah”. (QS. Al-Hajj : 29)

keutamaan umroh sangat banyak dan salah satunya saat tawaf. Seperti pada sabda Nabi Muhammad SAW berikut ini:

مَنْ طَافَ بهَذا البَيْتِ أَسْوعًا فَأَحْصَاهُ كَانَ كَعِتْقِ رَقَبَةٍ ، لَا يَضَعُ

عَمَّا وَلَا يَرْفَعُ أُخْرَى ، إِلَّا حَطَّ اللَّهُ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً ، وَكَتَبَ لَهُ بِهَا

(حسنة . ( رواه الترمذي ، والنسائي ، والحاكم

Artinya: “Barangsiapa yang thowaf pada Ka’bah ini sebanyak tujuh kali dengan sempurna, maka pahalanya sama dengan membebaskan seorang budah, dan tidaklah dia meletakkan telapak kakinya dan mengangkat kaki yang lainnya melainkan Allah telah menghapus satu dosanya dan menulis untuknya satu kebaikan”. (HR. Tirmidzi dan An-Nasa’i), dan Hakim).

3. Sa’i

Sa’i adalah jalan berbolak-balik dari bukit Shofa ke Marwa sebanyak tujuh kali. Sa’i merupakan rukun dari rukun-rukun umroh yang harus dilakukan tatkala menunaikan ibadah umroh dan tidak dapat diganti dengna membayar dam.

Bagi jama’ah umroh yang tidak mampu secara fisik dapat meminta pertolongan atau dapat menaiki kursi roda yang tersedia.

Dalil Sa’i

Dalil Sa’i adalah firman Allah yaitu:

إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِن شَعَائِرِ اللَّهِ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَن يَطَّوَّفَ بِهِمَا وَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ البقرة : ١٥٨ .

Artinya: “Sesungguhnya bukit Shofa dan Marwa termasuk dari tanda-tanda kebesaran Allah, maka barangsiapa yang melaksanakan haji atau umroh, maka ia tidak berdosa apabila berkeliling (sa’i) di antara keduanya, dan barangsiapa yang mengerjakan kebaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Bersyukur dan Maha Mengetahui”.{ QS. Al- Baqarah: 158).

4. Tahallul

Tahallul artinya mencukur rambut dan ukuran yang wajib dalam Tahallul ini adalah tiga helai rambut serta apabila rambutnya tidak tumbuh atau baru digundul, maka gugur kewajiban untuk mencukur rambut, akan tetapi disunnahkan untuk menggerak-gerakkan alat cukur rambut di atas kepala agar dapat menyerupai kelompok yang mencukur rambut.

Sunnah-Sunnah Tahallul Mencukur Rambut

Sunnah-sunnah saat mencukur rambut kepala tatkala umroh ada banyak, di antaranya sebagai berikut :

  • Memulai mencukur dari sebelah dan menghadap ke arah kiblat.
  • Bergundul bagi laki-laki, kecuali jika ingin melakukan umroh yang kedua kalinya, maka sunnah pada umroh yang pertama hanya mencukur sebagian dari rambutnya.
  • Mencukur dari beberapa bagian rambut bagi perempuan dan makruh jika digundul dan jika ia bersuami maka hukumnya adalah haram jika tanpa seizin sang suami.
  • Membaca do’a dari mulai waktu dicukur, yaitu

Berikut adalah teks Arab yang terdapat pada gambar:

اَللهُ أَكْبَرُ (٣x)

اَللّهُمَّ هَذِهِ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ فَاجْعَلْ لِيْ بِكُلِّ شَعْرَةٍ نُوْرًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَاغْفِرْ لِيْ ذُنُوْبِ

Artinya: “Allah Maha Besar (3x), ya Allah, inilah keningku (diriku) ada di tangan-Mu, maka jadikanlah dengan setiap rambutku ini cahaya bagiku sampai hari kiamat, dan ampunilah dosa-dosaku”.

Dianjurkan tatkala Thallul untuk memperbanyak dzikir dan istighfar, agar rambut yang dicukur pada hari kiamat menjadi saksinya atas amal ketaatan tersebut,

Kemudian setelah selesai dicukur, maka dianjurkan untuk membaca :

اَللّهُمَّ أَعْطِنِيْ بِكُلِّ شَعْرَةٍ حَسَنَةً وَامْحُ عَنِّيْ سَيِّئَةً وَارْفَعْ لِيْ دَرَجَةً وَاغْفِرْ لِيْ وَلِلْمُحَلِّقِيْنَ وَالْمُقَصِّرِيْنَ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْن

Artinya: “Ya Allah, berilah aku dengan setiap rambutku pahala, dan hapuslah dosa-dosa diriku, dan angkatlah derajatku, dan ampunilah aku dan bagi orang yang mencukur semua rambutnya dan juga untuk orang-orang yang mencukur sebagian dari rambutnya, dan untuk seluruh kamu muslimin”.

5. Tertib

Makna “tertib” dalam konteks rukun umroh adalah melakukan semua rukun umroh secara berurutan dan tidak ada satu pun yang terlewat. Ini berarti jemaah harus mengikuti urutan yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan ibadah umroh, mulai dari niat ihram, melakukan tawaf, sa’i, hingga tahallul. Urutan ini harus dipatuhi agar ibadah umroh dianggap sah dan diterima. Jika rukun-rukun ini tidak dilakukan dengan tertib, maka ibadah umroh tersebut bisa dianggap tidak sah.

Itulah 5 rukun umroh beserta tata cara serta dalilnya, Anda harus mengikuti setiap langkah rukun umroh karena menjadi syarat sah umroh tersebut. Semoga artikel ini bermanfaat.

Syarat-Syarat Umroh

Agar umroh dianggap sah ada beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu:

  • Islam: Pelaksana harus seorang Muslim.
  • Baligh: Sudah mencapai usia dewasa.
  • Berakal Sehat: Mampu memahami dan melaksanakan ibadah.
  • Merdeka: Bukan dalam status perbudakan.
  • Mampu Secara Fisik dan Finansial: Mampu melakukan perjalanan dan menanggung biaya umroh.

Apakah Haji dan Umroh Sama?

Haji dan umroh memiliki beberapa hal yang sama tetapi ada juga beberapa hal yang membedakannya antara lain:

  • Perbedaan dari Segi Rukun: Haji memiliki lebih banyak rukun dibandingkan umroh.
  • Perbedaan dari Segi Waktu Pelaksanaan: Haji dilaksanakan pada waktu tertentu dalam kalender Islam, sementara umroh dapat dilakukan kapan saja.
  • Perbedaan dari Segi Niat: Niat haji dan umroh berbeda, dengan haji yang memiliki niat khusus dan lebih kompleks.

Untuk info detailnya Anda dapat lihat di Perbedaan haji dan umroh.

Hikmah Melaksanakan Umroh

  • Mendekatkan Diri kepada Allah SWT: Umroh merupakan momen spiritual yang penting untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
  • Menghapus Dosa: Ibadah ini diharapkan dapat menghapus dosa-dosa kecil yang kita lakukan.
  • Mendapatkan Pahala yang Besar: Setiap langkah dan usaha dalam melaksanakan umroh mendatangkan pahala yang besar.
  • Menumbuhkan Rasa Persaudaraan: Bersama dalam melaksanakan ibadah ini meningkatkan rasa persaudaraan antar umat Islam.

Persiapan Sebelum Melaksanakan Umroh

Persiapan yang matang sangat penting sebelum berangkat umroh:

  • Fisik dan Mental: Kesehatan fisik dan mental harus dalam kondisi prima.
  • Keuangan: Pastikan dana cukup untuk seluruh rangkaian ibadah.
  • Perlengkapan: Mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan selama di Tanah Suci.
  • Visa dan Paspor: Memastikan dokumen perjalanan lengkap dan valid.

FAQ

  1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan umroh?
    Umroh biasanya dapat dilakukan dalam waktu singkat, antara 5-10 hari.
  2. Bolehkah umroh dilakukan lebih dari satu kali?
    Ya, umroh dapat dilakukan berkali-kali tanpa batasan.
  3. Apa yang harus dilakukan jika terlupa salah satu rukun umroh?
    Jika terlupa, segera lakukan rukun yang tertinggal jika memungkinkan, dan konsultasikan kepada ulama atau pembimbing.


Memahami rukun umroh adalah langkah awal yang penting bagi siapa saja yang ingin melaksanakan ibadah ini, Kawan Alsha dapat melihat panduan umroh lengkap agar perjalanan ibadah Anda aman dan terencana. Mari kita laksanakan umroh dengan khusyuk dan penuh pengharapan agar diterima oleh Allah SWT.