Haji dan umroh, dua ibadah yang sangat penting dalam Islam, seringkali dianggap serupa oleh banyak orang. Namun, keduanya memiliki perbedaan mendasar baik dari segi hukum, waktu pelaksanaan, maupun rangkaian amalannya. Haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilakukan sekali seumur hidup bagi umat Islam yang mampu, sedangkan umroh adalah ibadah sunnah yang dapat dilakukan kapan saja.
Kali ini Alsha akan membahas dengan rinci perbedaan haji dan umroh berdasarkan sumber dari para alim ulama yang terpercaya.
Perbedaan Antara Haji dan Umrah
Meski keduanya merupakan ibadah yang dilakukan dengan mengunjungi Baitullah di Makkah, terdapat beberapa perbedaan mendasar di antara keduanya, baik dari segi pengertian, kewajiban, pelaksanaan, dan durasi waktu. Berikut ini adalah perbedaan-perbedaan tersebut menurut para ulama:
1. Pengertian Haji dan Umrah
- Haji adalah ibadah tahunan yang dilakukan dengan mengunjungi Baitullah, sebagai bentuk pengabdian kepada Allah dengan mengikuti rangkaian ritual tertentu pada waktu yang telah ditentukan, yakni setiap tahun pada bulan Dzulhijjah. Haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang mampu, baik secara fisik maupun finansial, minimal sekali seumur hidup.
- Umrah, berbeda dengan haji, tidak terikat pada waktu tertentu. Ibadah ini sering disebut “haji kecil” karena melibatkan sebagian besar rangkaian ibadah yang serupa dengan haji, namun umrah dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun. Umrah adalah ibadah sunnah, meski sebagian besar ulama menganggapnya sebagai sunnah mu’akkad (sunnah yang sangat dianjurkan).
2. Hukum Pelaksanaan
- Haji adalah kewajiban bagi setiap muslim yang mampu, sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 97, yang menegaskan kewajiban melaksanakan haji bagi mereka yang mampu. Hukum haji ini adalah wajib dan termasuk dalam rukun Islam yang lima.
- Sedangkan umrah menurut sebagian ulama adalah sunnah mu’akkad (sunnah yang sangat dianjurkan). Meskipun demikian, bagi mereka yang mampu dan ingin melaksanakannya, umrah memiliki pahala yang sangat besar.
3. Waktu Pelaksanaan
- Haji memiliki waktu pelaksanaan yang sangat terbatas, yaitu hanya pada musim haji, yang berlangsung dalam tiga bulan: Syawal, Dzulqadah, dan Dzulhijjah. Rangkaian ibadah haji pun harus dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, dan setiap tahunnya ada kuota serta antrian yang panjang bagi calon jemaah haji.
- Umrah, sebaliknya, bisa dilaksanakan kapan saja sepanjang tahun. Walaupun begitu, waktu-waktu tertentu seperti Ramadan atau awal tahun cenderung lebih ramai, karena banyak jamaah memilih waktu tersebut untuk mendapatkan berkah lebih.
4. Rangkaian Ibadah
- Rukun Haji terdiri dari beberapa tahapan yang harus dijalankan, seperti Ihram, Wukuf di Arafah, Thawaf Ifadhah, Sa’i antara Safa dan Marwah, serta Tahallul (mencukur rambut). Selain itu, ibadah haji juga mengandung beberapa kewajiban seperti Mabit di Mina dan Muzdalifah, serta Melempar Jumrah.
- Rukun Umrah lebih sederhana. Rukun utamanya hanya mencakup Ihram, Thawaf, Sa’i, dan Tahallul. Tidak ada Wukuf di Arafah atau Mabit di Mina, yang membedakannya dengan haji.
5. Durasi Ibadah
- Ibadah haji secara keseluruhan berlangsung lebih lama, meski prosesi haji itu sendiri hanya memakan waktu sekitar seminggu. Namun, karena adanya banyak rangkaian ibadah dan antrian untuk pendaftaran, jemaah haji asal Indonesia umumnya akan menghabiskan waktu sekitar 40 hari di Tanah Suci.
- Sebaliknya, umrah bisa dilakukan dalam waktu yang lebih singkat, biasanya antara 9 hingga 12 hari, tergantung pada paket yang dipilih oleh jemaah.
6. Biaya
- Biaya haji relatif lebih mahal, karena selain melibatkan banyak rangkaian ibadah, ada juga biaya pendaftaran, penginapan, dan transportasi yang memerlukan dana lebih besar. Biaya haji terbagi dalam beberapa kategori, seperti haji reguler, haji plus, hingga haji furoda.
- Biaya umrah cenderung lebih murah dibandingkan dengan haji. Harga umrah bervariasi mulai dari Rp25 juta, tergantung pada fasilitas, jenis paket, dan waktu keberangkatan.
Persiapan untuk Ibadah Haji dan Umrah
Baik haji maupun umrah memerlukan persiapan yang matang. Berikut beberapa tips penting untuk mempersiapkan perjalanan ibadah ini:
- Kumpulkan Dana Sejak Dini Agar dapat melaksanakan haji atau umrah, Anda harus mempersiapkan dana dengan baik. Menabung atau membuka tabungan khusus untuk haji dan umrah adalah langkah bijak agar Anda bisa segera berangkat ketika waktu telah tiba.
- Siapkan Dokumen Persyaratan Pastikan Anda sudah memiliki dokumen penting seperti paspor, visa umrah, pas foto, dan kartu vaksin meningitis jauh sebelum tanggal keberangkatan. Dokumentasi yang lengkap akan membantu proses perjalanan Anda lebih lancar.
- Persiapkan Fisik dengan Baik Fisik yang prima sangat dibutuhkan untuk melaksanakan ibadah ini, karena perjalanan menuju Tanah Suci memerlukan kekuatan tubuh yang optimal. Lakukan latihan fisik seperti jalan kaki atau olahraga ringan beberapa bulan sebelum keberangkatan agar tubuh Anda siap menempuh perjalanan yang jauh.
- Pahami Aturan yang Berlaku di Arab Saudi Agar ibadah Anda berjalan dengan nyaman dan aman, pelajari dan patuhi aturan-aturan yang berlaku di Arab Saudi, seperti berpakaian sopan, tidak melakukan tindakan yang melanggar kesopanan, dan memahami larangan-larangan saat berada di Tanah Suci.
Kesimpulan
Meskipun haji dan umrah adalah ibadah yang serupa, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan, baik dari segi hukum, waktu pelaksanaan, rangkaian ibadah, durasi, dan biaya. Keduanya memberikan peluang bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan haji sebagai ibadah wajib dan umrah sebagai ibadah sunnah yang sangat dianjurkan. Sebagai umat Islam yang ingin melaksanakan kedua ibadah ini, persiapkanlah dengan baik agar dapat meraih berkah dan pahala yang sebesar-besarnya.
Berpengalaman menjadi penulis informasi umroh dan keagamaan sejak tahun 2019 dan memiliki kemampuan menulis yang akurat dan terpercaya.