Tata Cara Umroh – Pernahkah Anda membayangkan betapa bahagianya bisa menjejakkan kaki di tanah suci Mekah dan Madinah? Umroh adalah salah satu ibadah yang dapat membawa kita ke tempat-tempat mulia tersebut. Namun, tahukah Anda bahwa ada tata cara khusus yang harus diikuti agar ibadah umroh kita menjadi sempurna? Dalam artikel ini, kita akan membahas tata cara umroh sesuai sunnah Rasulullah SAW secara lengkap, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan ibadah.
Bacaan Umroh Sesuai Sunnah
Ada beberapa rangkaian umroh yag wajib dan sunnah untuk dilakukan. Kami mengutip dari sumber terpercaya yitu Sayyid Muhammad Amin bin Idrus Al-Husaini tentang bacaan umroh yang sesuai sunnah.
Dalam karya beliau tertulis lengkap tentang tata cara umroh wanita/perempuan dan laki-lai beserta landasan hadistnya. Adapun dalil dan fadhilah melakukan ibadah umroh sebagai berikut:
Ada banyak dalil-dalil tentang umroh dan fadhilahnya (keutamaan) diantaranya yang disabdakan Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah:
العُمْرَةُ إلى العُمْرَة كَفَارَةٌ لِما بَيْنَهُمَا والحجُّ المَبْرُورِ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إلاّ الجَنَّة
“Satu umroh ke umroh yang lainnya adalah sebagai kaffaroh (penghapus dosa) di antara keduanya dan haji yang mabrur itu tidak ada balasannya kecuali surga”. (HR. Ibnu Majah).
Rasulullah SAW juga bersabda:
تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
“Sambunglah antara (ibadah) haji dan umroh, karena sesungguhnya menyambungkan antara keduanya dapat menghilangkan kemiskinan dan (menghapus) dosa-dosa, sebagaimana besi yang dibersihkan dari kotorannya”. (HR. Bazzar dan Ibnu Hibban).
Tata Cara Umroh dan Bacaannya yang Benar
Umroh tidak hanya melibatkan tata cara fisik, tetapi juga amalan-amalan spiritual yang mendalam. Ada tiga amalan umroh yaitu rukun umroh, wajib umroh dan sunnah umroh.
Tiga amalan umroh tersebut merupakan ibadah yang dapat dikerjakan dan bersifat wajib kemudian ibadah sunnah ketika melakukan rangkaian ibadah umroh. Adapun penjelasan lengkap tentang tata cara umroh sesuai sunnah dan amalan-amalannya:
1. Rukun Umroh
Rukun umroh adalah amalan umroh yang harus dikerjakan sendiri, tidak dapat diwakulkan kepada orang lain dan merupakan penentu sah atau tidaknya umroh seseorang serta tidak dapat diganti dengan membayar dam (fidyah). Tidak diperbolehkan juga bertahalul sebelum selesai mengerjakannya, seperti: thowaf umroh. Adapun rukun-rukun umroh ada lima yaitu:
2. Niat Umroh
Niat umroh atau yang disebut dengan niat umroh yakni niat dalam hati untuk menjalankan ibadah umroh. Niat ihrom ini bersifat sunnah untuk dikerjakan tetapi jika ditinggalkan, maka tidak sah umrohnya. Adapun niat umroh lengkap bacaan arab dan artinya sebagai berikut:
((نَوَيْتُ العُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهَا لِلَّهِ تَعَالَى ، لَبَّيْكَ اللّهُمَّ بِعُمْرَةِ . اللَّهُمَّ لَكَ أَحْرَمَ نَفْسِي ، وَشَعَرِي ، وَبَشَرِي ، وَلَحْمِي ، وَدَمِي اللَّهُمَّ إِنِّي نَوَيْتُ العُمْرَةَ ، فَأَعِنِّي
عَلَيْهَا ، وَتَقَبَّلْهَا مِنِّي)). اللَّهُمَّ مَحِلِّي حَيْثُ حَبَسْتَنِي.
Artinya: “Aku niat umroh dan berihrom dengannya semata-mata karena Allah. Aku memenuhi panggilan-Mu ya Allah untuk umroh”. “Ya Allah, untuk-MU ihrom dari jiwaku, rambutku, kulitku, dagingku, dan darahku, ya Allah, sesungguhnya aku niat akan melakukan ibadah umroh, maka bantulah aku dalam melaksanakannya dan bertahallul di mana saja aku terhalangi (untuk menyelesaikan ibadah umroh)”.
3. Thowaf Umroh
Thowaf ata tawaf merupakan bagian dari rukun umroh dengan mengelili Ka’bah sebanyak 7 kali diawali dari titik hajar aswad dan sampai di hajar aswad kembali. Adapun hadist Nabi Muhammad SAW tentang orang yang melakukan thowaf sebagai berikut:
((يُنْزِلُ اللَّهُ تَعَالَى عَلَى هَذَا البَيْتِ فِي كُلِّ يَوْمٍ عِشْرِينَ وَمِائَةَ رَحْمَةٍ ، ستُوْنَ مِنْهَا لِلطَّائِفِينَ ، وَأَرْبَعُوْنَ لِلْمُصَلَّيْنَ ، وَعِشْرُونَ لِلنَّاظِرينَ))
Artinya: Allah menurunkan untuk Ka’bah ini pada setiap harinya (sebanyak 120 rahmat : 60 untuk orang yang thowaf, dan 40 untuk orang yang sholat, dan 20 untuk orang yang memandang (Ka’bah)”. HR-Harits
4. Sa’i
Sa’i merupakan ritual ibadah umroh dengan jalan bolak-balik dari bukit Shofa ke Marwa sebanyak 7 kali. Sa’i merupakan bagian dari rukun umroh yang harus dilakukan dan apabila ditinggalkan atau tidak dilakukan maka hukum umrohnya tidak serta tidak boleh diganti dengan membayar dam. Berikut hadist mengenai Sa’i:
.إِنَّ ٱلصَّفَا وَٱلْمَرْوَةَ مِن شَعَآئِرِ ٱللَّهِ ۖ فَمَنْ حَجَّ ٱلْبَيْتَ أَوِ ٱعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَن يَطَّوَّفَ بِهِمَا ۚ وَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ ٱللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ
Artinya: “Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi’ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber’umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.”
5. Thalul
Tahalul ialah mencukur tiga helai rambut dan apabila rambutnya tidak tumbuh atau baru digundul, maka gugur kewajiban untuk mencukur rambut, akan tetapi disunnahkan untuk menggerak-gerakkan alat cukur rambut diatas kepalaagar dapat meyerupai kelompok yang mencukur rambut.
وَعَنْـ [ ـهُ ] ; { أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ ( قَالَ: ” اَللَّهُمَّ ارْحَمِ اَلْمُحَلِّقِينَ ” قَالُوا: وَالْمُقَصِّرِينَ يَا رَسُولَ اَللَّهِ. قَالَ فِي اَلثَّالِثَةِ: ” وَالْمُقَصِّرِينَ ” } مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa, “Ya Allah, rahmatilah orang-orang yang mencukur rambutnya.” Mereka bertanya, “Orang-orang yang memendekkan rambutnya, wahai Rasulullah?” Beliau berdoa untuk yang ketiga, “Dan orang-orang yang memendekkan rambutnya.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 1727 dan Muslim, no. 1301]
6. Tertib
Tertib dalam melakukan ritual ibadah umroh sangatlah penting sebab kita diharuskan untuk menghayat setiap proses rukun-rukun umroh yang telah kita lewata seraya yang telah dikerjakan oleh Rasulullah SAW.
Kesimpulan
ibadah umroh adalah suatu ibadah mulia dan memiliki tata cara yang harus dilaksanakan dengan benar agar ibadah tersebut diterima oleh Allah SWT. Mengikuti tata cara umroh yang sesuai sunnah Rasulullah SAW, baik dari segi rukun, amalan wajib, maupun sunnah, sangat penting untuk memastikan kesempurnaan ibadah.
Dengan niat yang tulus, melaksanakan thowaf, sa’i, tahalul, dan menjaga tertib dalam setiap rangkaian ibadah, umroh bukan hanya menjadi sarana untuk menghapus dosa, tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah, meraih rahmat-Nya, dan memperoleh pahala yang berlipat. Semoga dengan memahami dan mengikuti tata cara yang benar, setiap ibadah umroh kita menjadi amal yang diterima dan membawa keberkahan.
Berpengalaman menjadi penulis informasi umroh dan keagamaan sejak tahun 2019 dan memiliki kemampuan menulis yang akurat dan terpercaya.