Larangan Sebelum Berangkat Umroh, Ini yang Harus Dihindari!

larangan sebelum berangkat umroh

Menjelang keberangkatan ke Tanah Suci, calon jamaah umroh sering kali disibukkan oleh koper, visa, vaksin, dan agenda manasik. Tapi ada dimensi lain yang jauh lebih penting namun sering terabaikan: kesiapan spiritual dan moral. Umroh bukan semata urusan teknis, melainkan ibadah multidimensi yang menuntut kebersihan niat, jiwa, dan tanggung jawab sosial.

Sebagaimana dijelaskan dalam Fiqh Manasik Umrah (Kemenag RI), ibadah umroh mengandung komitmen pribadi untuk meninggalkan hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyukan. Maka memahami larangan dan ujian menjelang umroh adalah bagian dari penyucian diri sebelum menyambut panggilan Ilahi.

Apa Saja Larangan Sebelum Berangkat Umroh?

Berikut ini adalah larangan yang seyogianya diperhatikan sebelum menunaikan ibadah umroh. Daftar ini bukan sekadar larangan teknis, tetapi juga bentuk penjernihan ruhani dan tanggung jawab sosial.

1. Tidak Melunasi Utang atau Tanggungan

Utang yang belum diselesaikan dapat menjadi beban ruhani saat beribadah. Dalam hadits riwayat Tirmidzi disebutkan:

“Jiwa seorang mukmin tergantung pada utangnya hingga utang itu dilunasi.”

Ibadah umroh semestinya dilakukan dalam keadaan bebas dari beban moral atau finansial yang belum dituntaskan. Melunasi utang dan menyelesaikan tanggungan keluarga menjadi prioritas sebelum niat ihram.

2. Masih Melakukan Perbuatan Dosa dan Maksiat

Perjalanan spiritual sebaiknya diawali dengan taubat. Ghibah, fitnah, korupsi waktu kerja, hingga kebiasaan digital yang tidak sehat seperti konsumsi konten vulgar, bisa mengurangi nilai ibadah. Membersihkan jiwa lebih penting dari menyiapkan paspor.

3. Membawa Barang yang Dilarang Syariat dan Hukum Negara

Narkotika, minuman keras, dan barang bermuatan pornografi adalah contoh yang tidak hanya melanggar syariat, tetapi juga peraturan Arab Saudi. Pahami bahwa pelanggaran hukum bisa berujung pada deportasi atau sanksi hukum yang berat.

4. Lalai Menyelesaikan Urusan Keluarga

Islam memandang urusan rumah tangga sebagai amanah yang tak bisa diabaikan. Pastikan Anda meninggalkan rumah dalam keadaan selesai, baik dari segi keuangan, komunikasi, maupun kuasa pengambilan keputusan bila diperlukan saat Anda tidak hadir.

5. Tidak Menata Niat dan Hati

Sebelum menginjakkan kaki ke miqat, ada baiknya Kawan Alsha menata hati. Perbanyak dzikir, istighfar, serta hafalkan doa-doa penting agar ibadah terasa lebih bermakna. Jangan hanya sibuk pada koper dan paspor, tapi kosong dalam hal ruhiyah.

Baca juga: Doa Sebelum Berangkat Umroh dan Artinya

6. Kurangnya Pemahaman tentang Larangan Ihram

Setelah niat ihram, jamaah terikat pada larangan seperti:

  • Memotong kuku dan rambut
  • Menggunakan wewangian
  • Membunuh hewan darat
  • Merusak tanaman
  • Melakukan hubungan seksual atau pembicaraan tentangnya
  • Melamar atau menikahkan seseorang

Pelanggaran terhadap larangan ini bisa menyebabkan kewajiban membayar dam (denda) yang tidak ringan.

Baca juga: Tata Cara Umroh untuk Perempuan Pertama Kali

7. Menunda Pembayaran Umroh

Banyak kasus jamaah batal berangkat karena belum melunasi tagihan hingga tenggat waktu. Pastikan semua biaya umroh termasuk visa, akomodasi, dan transportasi sudah lunas. Terutama bagi Anda yang mengambil paket umroh first class, transparansi dan kesiapan dana menjadi hal mutlak.

8. Kurang Ilmu dan Tidak Siap Mental

Banyak jamaah merasa ‘kaget’ ketika menghadapi kerumunan, jadwal padat, atau dinamika di tanah suci. Solusinya:

  • Ikuti manasik serius, bukan formalitas
  • Pelajari fiqih ibadah praktis
  • Siapkan mental untuk sabar, antre, dan adaptif

9. Tidak Terhubung dengan Penyelenggara Resmi

Jangan mengabaikan komunikasi dengan penyelenggara umroh. Pastikan Anda memilih travel umroh resmi seperti Alsha Tour, yang memiliki izin dari Kemenag dan didukung tim profesional, muttawif bersertifikat, serta layanan customer service 24 jam.

Apa Saja Ujian Sebelum Berangkat Umroh?

Menjelang keberangkatan, banyak jamaah menghadapi “gangguan” seperti:

  • Mendadak sakit
  • Masalah paspor atau visa
  • Gangguan finansial
  • Keraguan hati atau rasa tidak layak

Namun, menurut tafsir QS. Al-Baqarah: 155, ini adalah bentuk tarbiyah ruhiyah dari Allah, bukan sekadar hambatan:

“Kami pasti akan menguji kalian dengan sedikit rasa takut, lapar, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikan kabar gembira kepada orang yang sabar.”

Mereka yang tetap berangkat dengan sabar dan ikhlas adalah mereka yang melewati ujian mentalitas ibadah.

Persiapan Lahir dan Batin, Bekal Menuju Umroh yang Diterima

Menjaga larangan dan memahami ujian bukanlah sekadar checklist, tapi langkah nyata menuju umroh yang mabrur. Umroh adalah cermin kejujuran spiritual—apakah kita benar-benar siap untuk menjawab panggilan Allah, atau masih terikat dunia?

Semoga Allah menerima niat dan langkah Anda. Persiapkan diri sepenuh hati, dan biarkan ibadah ini menjadi titik balik hidup Anda.